AYAH MEMBERI SURAT WASIAT KEPADA PUTRINYA
Untuk Putri ku yang tersayang :
Makan kue tar 10 kali lagi sudah bisa menemukan ayah, ayah dan kau sering kali bermain kucing – kucingan, setiap kali bermain sebentar saja kan sudah menemukan ayah.
Tapi kali ini, ayah memutuskan akan bersembunyi lama sekali. Jangan mencari ayah dulu, menunggu sampai kau berusia 14 tahun (makan kue taar 10 kali lagi), saat itu barulah bertanya kepada ibu, ayah bersembunyi dimana ?
Ayah mau bersembunyi sekian lama , kau pasti merindukan ayah, benarkah? Namun ayah tak boleh sembarangan menampakan diri, kelak akan kalah lagi.
Bilamana masih memikirkan ayah, ayah akan muncul bagaikan permainan sulap. Karena permainan sulap bukan penampakan yang sebenarnya. Maka tidak melanggar aturan dan ayah tidak terhitung kalah.
Permainan sulap ayah adalah : ketika kau sedang tidur, bermain – main didalam mimpimu, saat kau melukis ayah, tak peduli bagus atau tidak, kau merasakan ialah ayah, adalah ayah. Waktu kan mengambil dan memandang foto ayah, ayah secara diam – diam melihat kau juga, ingatlah, ayah menemani kau terus menerus!.
Kau sudah menjadi gadis besar berusia 4 tahun. Ayah mau titip pesan satu hal, harap kau merawat dan berbakti kepada kakek, nenek dan ibunda, apakah kau bisa berbuat lebih baik dari pada ayah ? sebaik apapun, ibu bisa memberitahu mu.
Ayah menerka, kali ini kita bermain kucing – kucingan sekian lamanya, kadang kala kakek, nenek, dan ibunda tidak bisa melihat ayah, mereka pasti bisa sembunyi – sembunyi menangis. Tangisan tersembunyi melanggar aturan, yakni kekalahan. Mereka sembunyi – sembunyi menangis, kau harus membujuk mereka supaya bisa tertawa, kalau tidak demikian, setelah kalah dalam permainan ini mereka pasti bisa menangis lebih menyedihkan lagi.
Benarkah, permata ku? Kalian adalah dalam satu pasukan, marilah berlomba kalian atau ayah yang hebat ?
Apakah sudah siap, perlombaan akan dimulai.
Kesimpulan :
Berikanlah kepada putra – putri kita, masa kanak - kanak yang penuh dengan kegembiraan, biarkan putra – putri kita lebih cepat pertumbuhannya dan berakal budi , yakni ayah bunda memberikan putra – putrinya kebahagiaan sepanjang masa, lagi pula untuk kebahagiaan ayah bunda. Semua ayah bunda terus memenuhi kewajiban dan bertanggung jawab, merupakan hasrat dari ayah bunda, lagi pula suatu kebahagiaan antara orang dewasa dan anak – anak.
Untuk Putri ku yang tersayang :
Makan kue tar 10 kali lagi sudah bisa menemukan ayah, ayah dan kau sering kali bermain kucing – kucingan, setiap kali bermain sebentar saja kan sudah menemukan ayah.
Tapi kali ini, ayah memutuskan akan bersembunyi lama sekali. Jangan mencari ayah dulu, menunggu sampai kau berusia 14 tahun (makan kue taar 10 kali lagi), saat itu barulah bertanya kepada ibu, ayah bersembunyi dimana ?
Ayah mau bersembunyi sekian lama , kau pasti merindukan ayah, benarkah? Namun ayah tak boleh sembarangan menampakan diri, kelak akan kalah lagi.
Bilamana masih memikirkan ayah, ayah akan muncul bagaikan permainan sulap. Karena permainan sulap bukan penampakan yang sebenarnya. Maka tidak melanggar aturan dan ayah tidak terhitung kalah.
Permainan sulap ayah adalah : ketika kau sedang tidur, bermain – main didalam mimpimu, saat kau melukis ayah, tak peduli bagus atau tidak, kau merasakan ialah ayah, adalah ayah. Waktu kan mengambil dan memandang foto ayah, ayah secara diam – diam melihat kau juga, ingatlah, ayah menemani kau terus menerus!.
Kau sudah menjadi gadis besar berusia 4 tahun. Ayah mau titip pesan satu hal, harap kau merawat dan berbakti kepada kakek, nenek dan ibunda, apakah kau bisa berbuat lebih baik dari pada ayah ? sebaik apapun, ibu bisa memberitahu mu.
Ayah menerka, kali ini kita bermain kucing – kucingan sekian lamanya, kadang kala kakek, nenek, dan ibunda tidak bisa melihat ayah, mereka pasti bisa sembunyi – sembunyi menangis. Tangisan tersembunyi melanggar aturan, yakni kekalahan. Mereka sembunyi – sembunyi menangis, kau harus membujuk mereka supaya bisa tertawa, kalau tidak demikian, setelah kalah dalam permainan ini mereka pasti bisa menangis lebih menyedihkan lagi.
Benarkah, permata ku? Kalian adalah dalam satu pasukan, marilah berlomba kalian atau ayah yang hebat ?
Apakah sudah siap, perlombaan akan dimulai.
Kesimpulan :
Berikanlah kepada putra – putri kita, masa kanak - kanak yang penuh dengan kegembiraan, biarkan putra – putri kita lebih cepat pertumbuhannya dan berakal budi , yakni ayah bunda memberikan putra – putrinya kebahagiaan sepanjang masa, lagi pula untuk kebahagiaan ayah bunda. Semua ayah bunda terus memenuhi kewajiban dan bertanggung jawab, merupakan hasrat dari ayah bunda, lagi pula suatu kebahagiaan antara orang dewasa dan anak – anak.
From: Kaskus Lounge
0 Comment:
Posting Komentar