Mari Kita Akhiri Kontroversi Arah Kiblat
Masalah arah kiblat yang seolah bergeser akibat gempa perlu segera diluruskan. Karena hal
itu tidak berdasar logika ilmiah dan berpotensi meresahkan masyarakat. Pergeseran
lempeng bumi hanya berpengaruh pada perubahan peta bumi dalam rentang waktu
puluhan atau ratusan juta tahun, karenanya tidak akan berdampak signifikan pada
perubahan arah kiblat di luar Mekkah dalam rentang peradaban manusia saat ini. Jadi,
saat ini tidak ada pergeseran arah kiblat akibat pergeseran lempeng bumi atau
gempa. Semua pihak (terutama Kementerian Agama dan MUI) jangan terbawa pada
opini yang didasari pada informasi yang keliru.
Masalah
ketidakakuratan arah kiblat yang terjadi pada banyak masjid, bukanlah masalah
pergeseran arah kiblat, tetapi karena ketidakakuratan pengukuran pada awal
pembangunannya. Itu bukan masalah serius dan mudah dikoreksi. Badan Hisab
Rukyat (BHR) Kementerian Agama dan BHR Daerah serta kelompok-kelompok peminat
hisab rukyat bisa memberikan bantuan penyempurnaan arah kiblat tersebut. Bisa
juga dilakukan koreksi massal dengan panduan bayangan matahari pada saat
matahari berada di atas Mekkah atau dengan panduan arah kiblat berbasis internet Google Earth/Qiblalocator.
Setelah arah kiblat diketahui, tidak harus bangunannya yang diubah, cukup arah
shafnya. Kementerian Agama bersama MUI, BHR, BHRD, dan kelompok-kelompok
peminat hisab rukyat bisa melakukan sosialisasi penyempurnaan arah kiblat
tersebut.
Info saat posisi
matahari berada di atas Mekkah dapat dilihat di blog saya:
http://t-djamaluddin.spaces.live.com/default.aspx?_c01_BlogPart=blogentry&_c=BlogPart&handle=cns!D31797DEA6587FD7!113
Panduan langsung arah kiblat berbasis Google Earth pada
dilihat di
http://www.qiblalocator.com/
Fatwa MUI tentang arah kiblat yang membolehkan menghadap ke
arah Barat perlu dipertimbangkan lagi karena menghadap arah kiblat yang benar
bukan hal sulit dan penyempurnaan arah kiblat di banyak masjid juga tidak harus
mengubah bangunannya.
Original post by Dokumentasi T.Djamaluddin
Masalah arah kiblat yang seolah bergeser akibat gempa perlu segera diluruskan. Karena hal
itu tidak berdasar logika ilmiah dan berpotensi meresahkan masyarakat. Pergeseran
lempeng bumi hanya berpengaruh pada perubahan peta bumi dalam rentang waktu
puluhan atau ratusan juta tahun, karenanya tidak akan berdampak signifikan pada
perubahan arah kiblat di luar Mekkah dalam rentang peradaban manusia saat ini. Jadi,
saat ini tidak ada pergeseran arah kiblat akibat pergeseran lempeng bumi atau
gempa. Semua pihak (terutama Kementerian Agama dan MUI) jangan terbawa pada
opini yang didasari pada informasi yang keliru.
Masalah
ketidakakuratan arah kiblat yang terjadi pada banyak masjid, bukanlah masalah
pergeseran arah kiblat, tetapi karena ketidakakuratan pengukuran pada awal
pembangunannya. Itu bukan masalah serius dan mudah dikoreksi. Badan Hisab
Rukyat (BHR) Kementerian Agama dan BHR Daerah serta kelompok-kelompok peminat
hisab rukyat bisa memberikan bantuan penyempurnaan arah kiblat tersebut. Bisa
juga dilakukan koreksi massal dengan panduan bayangan matahari pada saat
matahari berada di atas Mekkah atau dengan panduan arah kiblat berbasis internet Google Earth/Qiblalocator.
Setelah arah kiblat diketahui, tidak harus bangunannya yang diubah, cukup arah
shafnya. Kementerian Agama bersama MUI, BHR, BHRD, dan kelompok-kelompok
peminat hisab rukyat bisa melakukan sosialisasi penyempurnaan arah kiblat
tersebut.
Info saat posisi
matahari berada di atas Mekkah dapat dilihat di blog saya:
http://t-djamaluddin.spaces.live.com/default.aspx?_c01_BlogPart=blogentry&_c=BlogPart&handle=cns!D31797DEA6587FD7!113
Panduan langsung arah kiblat berbasis Google Earth pada
dilihat di
http://www.qiblalocator.com/
Fatwa MUI tentang arah kiblat yang membolehkan menghadap ke
arah Barat perlu dipertimbangkan lagi karena menghadap arah kiblat yang benar
bukan hal sulit dan penyempurnaan arah kiblat di banyak masjid juga tidak harus
mengubah bangunannya.
0 Comment:
Posting Komentar